19 Juni 2012

Tradisi Mappadendang, Paling Indonesia


sumber: http://uglyashok.blogspot.com
Masyarakat Indonesia dari dahulu terkenal dengan tradisi dan adat istiadatnya yang beragam dan unik. Makanya tidak heran jika setiap daerah memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda pula. Contohnya saja tradisi yang ada di daerahku, sebuah Desa terpencil di pedalaman yang terletak di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Sebuah tradisi unik yang sudah ada sejak nenek moyang dulu, dan masih dipertahankan oleh masyarakat Disana hingga sekarang ini.


Tradisi Mappadendang, yah.. itulah namanya. Sebuah tradisi unik yang dilakukan setelah masa panen padi telah selesai. Tradisi Mappadendang ini dilakukan sebagai wujud dari rasa syukur Kepada Sang Pencipta atas rezeki berupa limpahan hasil panen padi yang diperoleh. Dan biasanya tradisi ini dilakukan setiap tahunnya setelah musim panen telah selesai.

Mappadendang adalah sebuah tradisi yang melibatkan unsur mistik didalamnya.  Pertama-tama sang pemuka agama akan menentukan hari untuk melakukan acara Mappadendang. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa wanita dan laki-laki. Dimana alat yang digunakan yaitu berupa sebuah lesung yang besar dan panjang dan beberapa alu yang digunakan pada masing-masing orang yang terlibat didalamnya. Wanita disini akan melakukan gerakan seperti menumbuk padi pada lesung, namun menciptakan irama yang sinkron/ serasi antara tumbukan yang satu dengan yang lainnya.pokoknya iramanya nggak kalah dengan musik modern, dan membuat pinggul ikut bergoyang. Sementara dari pihak laki-laki juga akan memegang alu dan melakukan gerakan seperti menumbuk beras pada lesung tersebut. Nah, ketika irama tumbukan terbentuk, beberapa orang akan menyalakan api dari tumpukan kayu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Fungsinya disini adalah untuk menciptakan api unggun. Sebelum pihak laki-laki akan berjalan ke api unggun yang membara tersebut, ia sebelumnya telah di beri mantra-mantra agar tahan atau tidak merasakan panas pada saat menginjak api. Sementara pihak wanita terus menciptakan irama dari tumbukan alu ke lesung, pihak laki-laki akan berjalan menuju ke api unggun dan kemudian akan menari di atas api yang membara tersebut. Dan mereka sama sekali tidak memakai alas kaki, alias dengan kaki yang telanjang.

Jika sudah begitu, biasanya para penonton akan berteriak riuh menyaksikan pertunjukan tersebut. acara mappadendang ini bisa berlangsung beberapa jam. Jika salah satu dari pihak yang terlibat sudah merasa capek, maka akan digantikan oleh peserta yang lainnya dari penonton. Namun yang unik dari pertunjukan ini adalah, para laki-laki yang menari diatas api (dancing on fire) tersebut tidak mengalami luka bakar pada bagian telapak kakinya.padahal mereka melakukan tarian diatas api bisa sampai beberapa kali. Kalau menurut saya ini disebabkan oleh gerakan kaki yang cepat ketika menginjak bara api, sehingga tidak menimbulkan lebam atau luka bakar. Biasanya juga diiringi dengan nyanyian khas daerah yaitu, lagu Bugis tradisional.


Acara Mappadendang ini biasanya dilakukan pada lapangan terbuka dan dimulai setelah maghrib atau malam hari. Orang-orang dari kampung sebelah biasanya ikut hadir menyaksikan acara ini. Berkumpul bersama menambah rasa persaudaraan antarsesama. Yah, menjadi hiburan tersendiri yang menurut saya jauh lebih baik daripada hiburan acara pernikahan yang mempertontonkan penyanyi wanita dengan pakaian yang vulgar dan sama sekali tidak mencerminkan budaya ketimuran bangsa Indonesia.

Tradisi mappadendang diatas, hanyalah salah satu dari sekian banyak tradisi yang ada di bumi tercinta ini, Indonesia. Dengan turut menyaksikan atau berpartisipasi didalamnya kita sudah turut menjaga kelestarian budaya yang kita miliki.Bagaimanapun kita sebagai bangsa Indonesia haruslah tetap menjaga tradisi dan adat istiadat yang ada di daerah kita masing-masing.  sekarang ini, kita dihadapkan pada serbuan budaya dari luar , khususnya budaya barat yang membuat bangsa Indonesia menjadi lupa akan keragaman budayanya sendiri.  Padahal budaya dan tradisi yang kita miliki tidak kalah, atau bahkan lebih baik dari budaya luar tersebut.  Oleh karena itu, penting menurut saya untuk mengapresiasi setiap pagelaran budaya baik yang dilakukan oleh masyarakat, ataupun oleh pemerintah kita sendiri. Dengan begitu, tradisi yang kita miliki akan tetap bertahan dan terus berlanjut ke anak cucu kita dimasa yang akan datang.

Dan untuk mewujudkan semua itu, masyarakat  dan pemerintah sendirilah yang berperan penting dalam menjaga kelestarian budaya bangsa kita. Sebagai masyarakat yang berbudaya, sudah sepatutnya kita tetap menjaga kearifan lokal dan turut melestarikan tradisi yang kita miliki. Sementara pemerintah sebagai pembuat kebijakan berperan penting dalam menciptakan  tatanan masyarakat yang tetap mencintai budaya dan tradisi yang kita miliki. Contohnya saja dengan mengadakan sebuah festival budaya, pengembangan infrastruktur untuk mendukung  sarana pariwisata, dan menciptakan kebijakan yang berpihak pada budaya kita sendiri, dan bukan budaya luar. Jangan sampai terulang kembali dimana budaya yang jelas-jelas telah ada sejak lama di negeri kita, kemudian diklaim oleh Negara lain sebagai budaya mereka.

Seperti kata pepatah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya sendiri” baik itu sejarah perjuangan bangsa kita dari penjajahan, maupun tetap menghargai sejarah budaya bangsa kita sebagai kekayaan yang tidak ternilai harganya dan menjadi ciri khas keragaman budaya bangsa kita. Sudah sepatutnya kita BANGGA menjadi bagian dari Bangsa yang besar, INDONESIA!

"Orang yang paling Indonesia adalah orang yang mengenali sejarah dan budaya bangsanya jauh lebih baik daripada yang diketahui oleh bangsa lain"








1 komentar:

EKHY KEDDA mengatakan...

Jiahhh liwerrrr

Posting Komentar

tinggalkan jejak anda di sini